Wednesday, February 17, 2010

Kadayan; Baulaa bukan Bolar


Sipitang




Kira-kira 5 kilometres dari Pekan Sipitang satu tempat yang namanya agak kontravasi bagi masyarakat Kadayan.

Nama tempat yang berasal daripada sebuah sungai suatu ketika dulu terdapat banyak ular, maka orang Kadayan memberikan nama sungi baulaa yang membawa erti berular (banyak ular) tetapi sekarang ini menjadi bolar.

Manakala perkataan bolar pula dalam dialek Kadayan ialah mata yang cacat penglihatan.

Dalam video ini-walaupun kurang jelas mereka membahaskan kenapa orang-orang yang bertanggungjawab tidak menjalankan tugas dengan baik seperti memeriksa dan mengenal pasti terlebih dahulu jika nama-nama seperti tempat ini mempunyai unsur sejarah atau ada kaitan dengan masyarakat setempat, kenapa sewinang-winangnya mendirikan papan tanda yang kurang menyenangkan kepada masyarakat disini.



A place named after a river, Sungai Bolar, about 4 km before reaching Sipitang town, which to some people especially, the Kadayan, considered it very annoying. The name of the river derived from Kadayan's dialect, baulaa, which means berular in Malay-many snakes in English , and still are, according to them. How name Baulaa became Bolar is in anyone guesses! Because in Kadayan dialect, bolar means a person who can't see properly i.e., defective eyes, surely bolar is miles away from the real meaning.



1 Response to " "

  1. Tabuan Sipitang Says:

    This comment has been removed by the author.

Post a Comment